Powered By Blogger

Jumat, 10 Oktober 2014

Percobaan 2 (Laporan Prak. Sistem Transmisi Komunkasi Tahun 2014)



PERCOBAAN II
ANALISIS HARMONIK GELOMBANG TERMODULASI

I.          TUJUAN PERCOBAAN
Setelah praktek diharapkan mahasisωa dapat menetapkan amplitudo oleh sinyal termodulasi.

II.          TEORI DASAR
Dalam modulasi amplitudo gelombang pembaωa konvensional c = C sinωct dimodulasi oleh sinyal s untuk menghasilkan sinyal termodulasi y = (1 + s) Csinωct. Jika pada gambar 21, s adalah sinyal sinusoidal, misalnya s = S sinωst, maka y = (1 + S sin ωst)C sinωct =  C sinωct + SC sinωst sinωct. Karena itu dari trigonometri y = C sinωct + ½ SC [ cos( ωc - ωs ) t - cos( ωc + ωs )t ].
Munculnya gelombang pembawa (carrier), dan disertai oleh dua sidebands, yang memiliki frekuensi terpisah dari kedua sisi gelombang pembawa sesuai dengan besarnya sinyal frekuensi.
Dalam praktikum metode analisis fourier yang telah digunakan pada percobaan sebelumnya akan digunakan untuk mengamati penggunaan sidebands, dan untuk mengatasi beberapa masalah dari metode praktis yang digunakan ini.
Gambar 2.1
(a)    carrier, (b) sinyal, dan (c) gelombang termodulasi.
(b)    

Langkah pertama adalah untuk mengatur frekuensi jam pada modul 2960A. Mendorong semua slider generator gelombang sepenuhnya atas dan mengatur switch / CARRIER NORMAL untuk CARRIER. Periksa output gelombang dengan osiloskop. Ini harus menjadi gelombang persegi, karena dalam kondisi CARRIER output dari kontrol clock untuk memberikan frekuensi 800Hz.                                                                                      Berhati-hati untuk tidak mengganggu pengaturan jam selama sisa signment tersebut. Jika Anda ragu tentang hal ini, hubungkan kembali frekuensi counter sementara ke soket output yang memicu, yang seharusnya menghasilkan 100Hz indikasi.                    Setelah saklar diatur ke CARRIER, sekarang mengatur output dari kontrol masing-masing, meyakinkan pada osiloskop, sebagai berikut:
Kontrol Posisi
Volt
Kontrol Posisi
Volt
1
2
3
4
5
6
7
8
-5,0
+6,9
-8,5
+9,6
-10,0
+9,6
-8,5
+6,9
9
10
11
12
13
14
15
16
-5,0
+3,1
-1,5
+0,4
0
+0,4
-1,5
+3,1
Sekarang gelombang merupakan pembawa gelombang persegi 800Hz, amplitudo 100% dimodulasi oleh sebuah sinyal sinus-gelombang 100Hz. Transfer sambungan Y osiloskop masukan ke terminal keluaran filter, dan menghubungkan frekuensi counter ke osilator.
 Menggunakan teknik yang dibuat di assigment-1, menetapkan spektrum, bentuk gelombang di atas rentang frekuensi 50Hz sampai 10kHz. Tabulasi frekuensi pada amplitudo dari setiap frekuensi-komponen yang signifikan ditemukan, dalam dua kolom meninggalkan ruang untuk dua kolom bersama.

III.          ALAT DAN BAHAN
1.    Modul 2960BWaveform Analysis.
2.    Osiloskop dengan fasilitas eksternal trigger.
3.    Osilator dengan gelombang sinus, 100Hz – 2KHz.
4.    Frekuensi Counter, 500 – 2KHz.
5.    Power Supply : ED-2900P.
6.    Jumper secukupnya.

IV.          GAMBAR PERCOBAAN
1.      Pengukuran waveform output pada frekuensi 800Hz


Gambar 2.2
Pengukuran waveform output pada frekuensi 800Hz





2.      Rangkaian pengaturan waveform generator posisi 1-16
Gambar 2.3
Rangkaian pengukuran Output filter terminal pada osiloskop Y

3.      Rangkaian pengaturan waveform generator posisi 1-16
Gambar 2.4
Rangkaian pengukuran Output filter terminal pada osiloskop Y
V.          LANGKAH KERJA
Percobaan 2.1
1.    Siapkan alat dan bahan.
2.    Hubungkan peralatan yang telah disiapkan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.
3.    Atur  frekuensi clock pada modul 2960A.
4.    Dorong semua slider pada generator gelombang ke atas dan atur sakelar NORMAL/CARRIER ke CARRIER.
5.    Periksa output gelombang dengan osiloskop. Output seharusnya berbentuk persegi, karena kondisi CARRIER  pada output dari nilai potensiometer yang dibalikkan.
6.    Atur kontrol clock untuk memberikan frekuensi 800 Hz.
Hati-hati jangan mengganggu pengaturan clock sampai akhir percobaan.
7.    Hubungkan kembali frekuensi counter ke soket output trigger, yang akan menghasilkan frekuensi 100 Hz, seperti pada gambar 2.3.
8.    Setelah sakelar ke CARRIER, sekarang atur output masing-masing kontrol, ukur pada osiloskop, sesuai dengan tegangan yang disediakan pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1
Posisi kontrol
Volts
Posisi kontrol
volts
1
2
3
4
5
6
7
8
-5.0
+6.9
-8.5
+9.6
-10.0
+9.6
-8.5
+6.9
9
10
11
12
13
14
15
16
-5.0
+3.1
-1.5
+0.4
0
+0.4
-1.5
+3.1



Percobaan 2.2
a.    Dengan posisi peralatan yang sama, atur sakelar NORMAL/CARRIER ke NORMAL.
b.    Ulangi pengoperasian pada percobaan 2.1, tapi kali ini dengan kontrol waveform generator sesuai dengan output yang diperlihatkan pada tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2
Posisi kontrol
Volt
Posisi kontrol
Volt
1
2
3
4
5
6
7
8
0
+1.9
-3.5
+4.6
-5.0
+4.6
-3.5
+1.9
9
10
11
12
13
14
15
16
0
-1.9
+3.5
-4.6
+5.0
-4.6
+3.5
-1.9

c.    Tabel di atas memperlihatkan gelombang 800 Hz yang dimodulasikan oleh sinyal 100 Hz, tapi kali ini dengan penekanan carrier.
d.   Tetapkan  spektrum pada gelombang ini berkisar antara 50 Hz-10KHz, masukkan amplitudo pada masing-masing komponen frekuensi pada kolom terpisah di samping hasil yang sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar