Powered By Blogger

Selasa, 20 Mei 2014

Komunikasi data dan Jaringan Komputer (Cloud Computing)


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman pada masa sekarang ini sangar pesat pencapaian dan kemudahan dalam bidang IT hampir kita sangat mudah mencari informasi dengan mudah karena teknologi yang sangat begitu pesat, bahkan kita tidak bisa memungkiri kita dapat mencari informasi dari luar negeri dengan menggunakan layanan internet. Dalam jangka waktu sedikit perkembangan IT sangat cepat bahkan setiap hari terdapat teknologi yang baru dari dunia IT. Perusahaan-perusahaan pun pada masa sekarang mulai bersaing karena untuk mendapatkan teknologi yang mudah dan terbaik, misal : Microsoft, goog
le, Apple, dll. kini Sekarang muncul cloud computing. ( komputasi awan ) Dengan perkembangan teknologi  diatas kini sering banyak di bicarakan, perusahaan IT pun sekarang mencurahkan perhatiannya kesana.

B.  Tujuan
1.      Mahasiswa dapat mengetahui apa itu cloud computing dan bagaimana penerapannya  dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari cloud computing.









BAB II
PENDAHULUAN
A.    Pengertian Cloud Computing
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi computer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Cloud /awan merupakan metafora dari internet menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi. Sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Untuk memberikan ilustrasi mengenai komputasi awan, sebaiknya dimulai dengan penjelasan dari struktur komputer tradisional.
Sistem komputer tradisional umumnya terbagi menjadi 3 lapisan :
  1. Fisik / Infrastuktur (motherboard, CPU, memory, dll)
  2. Sistem Operasi / Platform (Linux, Unix, Windows, dll)
  3. Software / Aplikasi (Open Office, Microsoft Word, Adobe Reader, Firefox dll)
Perbedaan lapisan kedua dan ketiga adalah lapisan kedua menyediakan sebuah metode atau cara sehingga lapisan ketiga dapat berkomunikasi dengan efektif dengan lapisan pertama. Setiap hardware mempunyai metode akses yang berbeda, tanpa adanya OS, developer software akan terpaksa membuat versi dari programnya sebanyak jumlah hardware dimana softwarenya akan berjalan. Misal rutin dari prosessor intel akan berbeda dengan AMD sehingga tanpa OS, developer terpaksa membuat dua aplikasi (satu berjalan di intel dan lainnya AMD).
 Pada cloud computing, lapisannya menjadi sebagai berikut :
  1. Fisik / Infrastuktur : Sama seperti tradisional, tetapi disediakan oleh pihak ketiga. (Beberapa sumber akan mengatakan sistem operasi termasuk pada lapisan fisik)
  2. Sistem Operasi / Platform : pada komputasi awan lapisan ini menyediakan lingkungan untuk membuat dan deploy software dengan mudah melalui browser (membutuhkan lebih sedikit kemampuan programming). Aplikasi diakses melalui internet
  3. Software / Aplikasi : vendor menyediakan aplikasi bersifat web based yang siap pakai
B.   Perkembangan Teknologi  Cloud Computing
Cloud menggambarkan tidak adanya batas sehingga membuat dunia menjadi lebih kecil. Dilengkapi dengan fasilitas Internet yang membangun jalur komunikasi berskala global, di mana setiap orang di mana saja sekarang bisa mempunyai akses ke orang lain dari mana saja. Globalisasi aset-aset komputasi merupakan kontribusi terbesar sehingga cloud terwujud saat ini. Teknologi cloud computing masih dalam tahap awal kelahirannya dan perlu tahap-tahap kematangan lanjut. Terdapat beberapa penyedia layanan besar maupun kecil yang telah menyediakan layanan cloud computing yang sangat bervariasi. Banyak tanggapan dari para ilmuwan dan praktisi yang telah mencoba memanfaatkannya. Konsep  cloud computing menjadi lebih mudah dimengerti ketika seseorang memikirkan tentang apa yang selalu dibutuhkan oleh lingkungan IT modern – sarana prasarana untuk meningkatkan kapasitas atau kapabilitas infrastrukturnya secara dinamis, tanpa menginvestasikan uang untuk membeli infrastruktur baru, tanpa harus selalu perlu mengadakan pelatihan personel baru dan tanpa perlunya membeli lisensi software baru. Untuk memenuhi persyaratan keperluan seperti tersebut di atas, maka model  cloud computing yang mencakup paradigma pembayaran langganan berdasarkan pemakaian (subscription-based) atau bayar yang dipakai saja  (pay-per-use) memberikan layanan yang dipakai lewat Internet dan dapat menambahkan kemampuan instalasi IT yang sedang dipakai. Kebanyakan pengguna berpendapat bahwa pendekatan ini memberikan pengembalian dana investasi yang memadai (return on investment), di mana para pimpinan IT lebih memilih model ini. Didorong oleh terjadinya krisis moneter yang melanda ekonomi global, semakin banyak organisasi yang berpindah ke arah cloud computing sebagai sarana dan prasarana dengan biaya-rendah dan sebagai solusi kecepatan penyampaian ke pasar untuk operasi dan layanan tugas-tugas penting. Karena pelanggan pada umumnya tidak mempunyai infrastruktur yang dipergunakan di lingkungan instalasinya, mereka bisa tidak perlu mengeluarkan biaya modal dan sumber daya yang dipakai sebagai layanan dengan hanya membayar apa yang dipakai. Dengan cara pemakaian bersama daya komputasi dengan para pelanggan lainnya, rata-rata utilisasi pada umumnya sangat membaik, karena layanan-layanan  cloud computing terpakai secara efisien. Faktor ini saja sendiri akan mengurangi biaya infrastruktur secara signifikan dan meningkatkan percepatan pengembangan aplikasi. Keuntungan lainnya akibat penggunaan model ini adalah bahwa kapasitas komputer meningkat tajam, karena pelanggan tidak perlu membuat sendiri aplikasi mereka pada saat waktu kritis, ketika beban pengolahan paling besar. Penerapan model  cloudcomputing juga telah lebih dimungkinkan dengan meningkatnya ketersediaan pita lebar (bandwith) kecepatan tinggi. Keinginan penggunaan  cloud computing meningkat karena solusi  cloud memberikan pengguna dengan akses setingkat dengan daya supercomputer. 
Solusi ini dapat dibutuhkan sesuai kebutuhan. Jaringan bisa menjadi seperti supercomputer di  cloud di mana pengguna dapat membeli yang sesuai yang diperlukan.  Cloud computing diperkirakan akan menjadi pengendali yang sangat signifikan dalam pengeluaran bidang IT. Berdasarkan prediksi IDC (tahun 2008), layanan cloud diperkirakan akan tumbuh pada rata-rata pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) 27%, dari USD16 milyar pada tahun 2008 dan mencapai USD42 milyar sebelum tahun 1012. Pengeluaran layanan IT non-cloud diperkirakan tumbuh CAGR 5% dari USD367 milyar dan mencapai USD451 milyar pada tahun 2012, seperti tercantum di gambar-5.

Gambar-5. Pengeluaran Biaya Layanan Cloud Computing [2]

Dengan makin besarnya pendayagunaan, ada beberapa masalah yang harus
dipertimbangkan, utamanya masalah legalitas. Masalah ini telah banyak usaha yang dilaksanakan oleh instansi terkait untuk menciptakan dan unifikasi lingkungan legalisasi khusus untuk  cloud computing. Beberapa lembaga/organisasi kelompok yang bertanggung jawab terhadap teknologi komputasi telah mengumumkan usaha mereka dengan mempromosikan beberapa masalah yang harus dipenuhi dalam  cloud computing, di antaranya National Institute of Standards and Technology (NIST) yang mempromosikan standarisasi di  cloud computing,  Cloud Security Alliance (CSA) tentang keamanan di cloud computing, Open Cloud Manifesto (OCM) yang mempromosikan interoperabilitas di  cloud computing, Distributed Management Task Force (DTMF),  Information Technology Association of America dan  Jericho Forum tentang keamanan informasi.


C.  Komponen Cloud Computing
Ada tiga komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang sederhana menurut Velte (2010) yaitu clients,  datacenter, and  distributed servers.Ketiga komponen dasar tersebut memiliki tujuan dan peranan yang spesifik dalam menjalankan operasi komputasi awan. Konsep ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1.      Clients
2.      Datacenter
3.      Distributed Servers
Komponen lain dari  cloud computing adalah  Cloud Applications memanfaat-kan  cloud computing dalam hal arsitektur software. Sehingga user tidak perlu menginstal dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan komputer. Cloud Platform  merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi infrastruktur hardware dan software. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan  PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya. Cloud Storage  melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan.  Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan.
D.     Analogi Cloud Computing
Ø  Contoh  cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan serber semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu sendiri dan menikmati manfaatnya.
Ø   Analoginya adalah, "Jika and membutuhkan susu, kenapa membeli sapi?" Yang semua pengguna butuhkan adalah manfaat menggunakan software atau hardware seperti mengirim email dll. Hanya untuk mendapatkan manfaat ini (susu) mengapa konsumen harus membeli sapi (software/hardware)

E.   Syarat Cloud Computing
Beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain :
1.    Layanan bersifat “On Demand”, pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah sebuah internet service provider menyediakan 5 macam pilihan atau paket-paket internet dan user hanya  mengambil 1 paket internet maka user hanya membayar paket yang diambil saja.
2.    Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. Misalkan user berlangganan internet pada yang bandwitchnya 512Kb/s lalu ingin menambahkan kecepatannya menjadi 512Kb/s kemudian user menelpon costumer service meminta untuk penambahan bandwitch lalu customer service merespon dengan mengubah bandwitc menjadi 1Mb/s.
3.    Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.










F.      Layanan Cloud Computing

  1. Software as a Service (SaaS)
Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas / fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati desktop application. Contoh model seperti ini sudah banyak :
o    salesforce : Customer Relationship Management
o    Yahoo : Email
o    Google : Email, Google Doc
o    Zoho : Collaboration Application
2.      Platform as a Service (PaaS)
Disini, konsumen diberikan sebuah platform untuk pengembangan sampai implementasi sistem. Konsumen harus untuk membuat dan mengimplementasikan sistemnya sendiri. Umumnya tools untuk development disediakan dalam bentuk web application.
PaaS umumnya memiliki fitur sebagai berikut :
o    Development tools berbasis browser internet
o    Skalabilitas, access control, security, dan web service tersedia
o    Integrasi yang mudah dengan aplikasi lain selama pada platform yang sama
o    Tersedia connector untuk terhubung dengan sistem lain diluar komputasi awan.
3.      Infrastructure as a Service (IaaS)
Model ini hanya memberikan user aspek dasar dari computing seperti jaringan, storage, prosessor untuk computing. Infrastruktur komputasi awan sangat bergantung pada virtualisasi.

G.  Model Penyebaran Cloud Computing:
  1. Public Cloud
Ini adalah cloud sesungguhnya, dimana vendor menyediakan jasanya secara umum dan perusahaan memakai bersama dengan perusahaan lain. Pemakai cloud tidak akan tahu siapa saja yang berbagi resource dengan mereka.
  1. Community Cloud
Pemakai-pemakai cloud masih dalam satu group, dapat disediakan oleh pihak ketiga atau orang dalam. Umumnya metode ini dipakai jika seluruh pihak dalam satu group tersebut menginginkan control yang lebih tinggi, terutama berhubungan dengan compliance & security. Pemakai cloud menyadari siapa saja yang menggunakan cloud karena masih dalam satu group.
3.      Private Cloud
Model ini banyak diperdebatkan karena pada dasarnya perusahaan masih harus melakukan maintain sendiri pada infrastrukturnya, sehingga benefit cloud menjadi berkurang. Pada private cloud, resource di-pool dan dibagi-bagikan sesuai kebutuhan.
4.      Hybrid Cloud
Model ini menggabungkan public cloud dengan private atau model tradisional. Disini perusahaan berupaya untuk memanfaatkan keuntungan cloud tetapi tetap menyimpan data yang sangat penting dalam server internal mereka (pertimbangan keamanan dan compliance)
H.   Kelebihan dan Kekurangan
a.    Kelebihan Cloud Computing
  1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
  2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
  5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
b.    Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
           







BAB III
PENUTUP

A.    ­­­Kesimpulan
Kesimpulannya, dengan cloud computing konsumen membebaskan diri dari tanggung jawab untuk mengelola stack sumber daya komputasi. Levelnya mulai dari SaaS ketika kita benar-benar bebas, PaaS  ketika masih harus membuat kita masih harus membuat aplikas, dan IaaS di mana kita juga masih  harus sibuk dengan Operating Sistem.
Ini berbeda dengan On-Premise di mana kita harus mengurus semua sendiri. Cloud Compting sudah hadir saat ini, termasuk di Indonesia. Jadi, cloud computing bukanlah sebuah hype, melainkan sudah menjadi kenyataan dalam dunia TI.
Bukan berarti kita semua langsung harus berpindah saat ini juga: pada kenyataannya cloud computing bukanlah untuk semua orang. Masih tetap terdapat jenis-jenis layanan yang memang harus dilakukan secara on-premise, walaupunn terdapat juga layanan yang menjadi sangat efisien bila dilakukan dengan cloud computing.  Beberapa jenis layanan bahkan dapat dilakukan secara bersamaan (hybrid) dengan menggabungkan kedua jenis implementasi tersebut.

B.   Saran
1.      Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi yang baru belajar tentang cloud  computing.
2.      Sebaiknya jika anda ingin menggunakan cloud computing carilah penyedia layanan yang dapat memberikan saran yang tepat dan terbaik bagi Anda. Karena, kesuksesan atau keberhasilan penggunaan cloud computing sangat di tentukan oleh kemampuan penyedia layanan dalam memberikan layanan yang tepat dan terbaik bagi pelanggan.





DAFTAR PUSTAKA
1.      http://www.scribd.com/doc/40035507/Cloud-Computing-Final Pptdiakses hari Sabtu 27April 2013 pukul 20.36 WITA
2.      http://cloudindoneia.org diakses hari Sabtu 27April 2013 pukul 14.30 WITA
3.      tanyakenapa.staff.ub.ac.id/2012/04/17/apa-saja-layanan-yang-diberikan-cloud-computing/ diakses hari Sabtu 27April 2013 pukul 14.30 WITA
4.      Herwin Anggeriana, A. Y. (2011). Pengembangan Elemen Cloud Computing dalam Sistem. (W. S. Ph.D, Ed.) Journal of Information System & Technology .
5.      Moedjiono. (2010 ). CLOUD COMPUTING : GELOMBANG INFORMATISASI LAYANAN DUNIA BISNIS . Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar